Nur Addriana @ Add @ Ria
" Kalau benci itu boleh di baja, aku nak beli sebanyak mungkin baja benci itu.
Paling tidak aku membantu menjana pendapatan mereka yang menjual baja tersebut.
Tapi mampukah aku terus membenci kalau jauh di sudut hati, aku sering merindu?
Tahukah kau betapa sakitnya hatiku ini?
Setiap kali aku teringat kamu, hati aku seakan di injak-injak seribu kaki...
Tiap kali aku terpandang wajah seakan dirimu, hatiku terasa bagai remuk di langgar bullet train!
dan tiap kali aku ingin pulang, jiwaku memberontak teringat kan kamu!
benci! aku benci kamu! benci! benci!
tapi kamulah yang paling aku rindu....
Abah,
maafkan Ria
Kakak,
maafkan Ria
Nurin,
I love you honey...
Mama,
Sampai bila Ria akan terus bertahan begini?"
steamed artichokes
1 day ago
0 comments:
Post a Comment